Rabu, 26 Oktober 2016

PERAN PROMOSI PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA DI SMP NEGERI 3 TANJUNG



PERAN PROMOSI PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN
MINAT BACA SISWA DI SMP NEGERI 3 TANJUNG



OLEH  :
SANDI APRIANTO
NIM : 21204 A 0031
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Melengkapi Praktek Kuliah Lapangan
Pada Program Studi Diploma III Ilmu Perpustakaan


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2015




BAB I

PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Perubahan zaman dari tahun ke tahun semakin terasa. Bangsa yang baru berkembang mulai mengambil posisinya itu bersaing. Era informassi global pun semakin meningkat. Peralatan canggih dan praktis mulai bermunculan dalam menyambut globalisasi. Semua instansi bersaing dengan ketat dan secara professional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Persaingan atau kompetensi yang sehat ini terus terjadi hingga merambat pada perpustakaan. Persaingan ini timbul dari perkembangan ilmu pengetahuan, informasi, dan teknologi, serta perkembangan pendidikan. Maka secara langsung ataupun tidak langsung perpustakaan juga ikut berperan aktif dalam perkembangan tersebut.
Perpustakaan pada zaman dahulu masih sederhana baik pelayanan maupun fasilitasnya. Masyarakat belum maksimal mengetahui perpustakaan secara mendalam. Pemanfaatan perpustakaan ini masih rendah. Perpustakaan dituntut untuk membenahi diri kearah yang lebih maju di era informasi ini, yakni menyesuaikan diri dengan perkembangan disekitarnya dalam mengikuti persaingan global agar masyarakat mengenal perpustakaan dan memanfaatkannya. Perpustakaan seharusnya lebih memfungsikan sebagai penyedia dan penyebar informasi. Bagaimana informasi itu disebarluaskan atau dipakai oleh masyarakat. Kenyataan perpustakaan masih dalam keadaan memprihatinkan.
Perpustakaan dan pemakai adalah unsur yang mempunyai hubungan erat. Perpustakaan yang bertujuan untuk melayani pemakaian dengan visi dan misi, perumusan tugas pokok, serta sebagai salah satu pusat informasi masih seolah-olah berjalan sendiri-sendiri. Masyarakat atau pemakai masih belum banyak mengetahui atau memahami secara mendalam tentang perpustakaan, kegunaan, dan adanya perpustakaan. Wajar jika respon masyarakat terhadap perpustakaan, baik masyarakat secara luas ataupun siswa secara khusus dalam pemanfaatan koleksi juga rendah (Qalyubi, dkk, 2003: 259).
Perpustakaan sekolah merupakan bagian penting dari komponen pendidikan yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya dari lingkungan sekolah. Sebagai sumber pendidikan utama perpustakaan sekolah mempunyai manfaat dan fungsi yang sangat penting dalam mendukung program sekolah. Manfaat perpustakaan sekolah yaitu menumbuhkan kecintaan murid terhadap membaca (memanfaatkan koleksi), memperkaya pengalaman belajar, menanamkan kebiasaan belajar mandiri yang akhirnya murid mampu belajar mandiri dalam mencari informasi, mempercepat penguasaan teknik membaca, membantu perkembangan kecakapan berbahasa, melatih murid kearah tanggungjawab, memperlancar murid menyelesaikan tugas, membantu guru menemukan sumber-sumber pengajaran serta membantu murid, guru dan anggota staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Fungsi perpustakaan sekolah adalah memperluas pengetahuan peserta didik, mengembangkan minat baca, mengembangkan bakat, minat, kegemaran, membiasakan murid untuk mencari informasi di perpustakaan, tempat, rekreasi, dan memperluas kesempatan belajar bagi peserta didik. Namun kenyataannya masih belum, khususnya pada fungsi membiasakan anak didik untuk mencari informasi (memanfaatkan koleksi) (Qalyubi, dkk, 2003: 9-10).
Memanfaatkan koleksi bahan pustaka sangatlah penting bagi perpustakaan sekolah. Perpustakaan tidak ada gunanya, jika koleksi tidak dimanfaatkan. Koleksi bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah, walaupun bermacam-macam, jumlahnya banyak, bermutu, tersusun rapi dengan sistem pengolahan bahan pustaka yang sistematis, serta kemudahan dalam mengaksesnya, tetapi tidak ada yang berkunjung atau memanfaatkannya, tetap tidak ada gunanya. Pemanfaatan koleksi sangat menunjang keberhasilan program sekolah. Koleksi bahan pustaka mempunyai fungsi penting bagi masyarakat pengguna, khususnya pelajar. Koleksi bahan pustaka berfungsi sebagai media informasi, mengisi waktu luang yakni menghindari waktu yang bermanfaat, dan sebagai media untuk mencatat hal-hal yang penting bagi kemajuan ilmu pengetahuan (Haq, 2005: 24).
 Maka promosi perpustakaan perlu diadakan agar masyarakat atau pengguna mengetahui kegunaan perpustakaan dan memanfaatkan koleksinya. Sehingga para pengguna khususnya siswa secara lambat laun memiliki kesenangan membaca yang merupakan alat yang fundamental untuk belajar, baik disekolah maupun di luar sekolah. Apabila minat baca serta jumlah siswa yang gemar membaca meningkat, maka koleksi perpustakaan dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Pada dasarnya masyarakat pengguna perpustakaan (pemustaka) ini akan datang bila ada rasa keterkaitan. Keterkaitan yang dimaksud bisa diartikan sebagai ketertarikan terhadap tempat, lingkungan, koleksi, pelayanan, dsb. Rasa keterkaitan akan akan meningkat menjadi senaang apabila kebutuhan dapat dipenuhi, sehingga dengan terpenuhinya kebutuhan dan menimbulkan rasa senang serta kepuasan, maka pemustaka akan datang kembali.
Kedatangan pemustaka ke perpustakaan merupakan tolak ukur pemanfaatan dan keberhasilan perpustakaan. Oleh Karen itu perpustakaan harus dapat menujukkan tampilan menarik serta memberikan layanan yang ramah kepada pemustaka karena keberhasilan perpustakan diukur dengan tingkat kedatangan pemustaka dan tingkat keterpakaian koleksinya. Persoalannya bagaimana pemustaka mengetahui ketersediaan koleksi dan aktivitas perpustakaan yang di harapkan dapat membentu dalam perolehan informasi. Ada pepatah mengatakan “tak kenal maka tak sayang”; sehingga perpustakaan perlu memperkenalkan diri dengan aktivitasnya kepada pemustaka melalui promotion of library
Perpustakaan sekolah sangat berperan penting dalam membantu tercapainya tujuan sekolah. Keberadaan perpustakaan di sekolah akan memperlancar jalannya belajar mengajar disekolah. Perpustakaan sekolah SMP Negeri 3 Tanjung dapat dikatakan cukup memadai dengan asumsi telah memiliki gedung atau  sendiri , pasilitas, sumber daya manusia sehingga perpustakaan secara konsep pelaksanaan dapat dilakukan namun dengan keberadaannya saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal.
Berdasarkan hasil analisis para dewan guru, tenaga kependidikan dan organisasi sekolah lemahnya pemanfaatan jasa perpustakaan dikarenakan oleh beberapa faktor seperti kebersihan dan kenyamanan ruangan, pustakawan atau tenaga perpustakaan yang monoton, dan sosialisasi dari keberadaan perpustakaan yang cenderung pakum dan koleksi yang terdapat di perpustakaan tidak terlalu dapat di maksimalkan jika pihak perpustakaan berusaha maksimalkan untuk mempromosikannya. Dengan promosi melalui peran atau kegiatan guru dan pustakawan. Salah satu kegitaan perpustakaan adalah melakukan promosi perpustakaan yang dapat digunakan dengan maksimal sehingga kegemaran siswa dalam membaca bisa meningkat.
Maka ada juga asumsi dalam meningkatakan ciri indikator perpustakaan dalam mencerdaskan siswa dan guru dengan. Sumber belajar siswa adalah  siswa diwajibkan menbaca buku yang ada didalam perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung dan guru juga diwajibkan untuk menbaca buku yang ada di dalam perpustakaan untuk menabah wawasan seorang siswa dan guru. Perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung juga mengarsipkan semua kegiatan atau prestasi sekolah dan presetasi siswa dan juga presetasi guru-guru yang ada di SMP Negeri 3 Tanjung.
Berdasarkan paparan tersebut. Penulis tertarik untuk membahas lebih jauh tentang Peran Promosi Perpustakaan Dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa SMP Negeri 3 Tanjung yang selanjutnya penulis uraikan pada bagian pembahasan pada bab berikutnya.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian permasalahan pada latar belakang, penulis dapat merumuskan masalah  sebagai berikut :
1.2.1        Apakah  promosi perpustakaan sudah dapat dilakukan dalam mendorong siswa untuk memanfaatkan koleksi yang ada di perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung ?
1.2.2        Bagaimana strategi promosi perpustakaan di SMP Negeri 3 Tanjung ?
1.3  Tujuan Laporan Akhir
1.3.1    Untuk mengetahui promosi perpustakaan yang sudah dapat dilakukan dalam mendorong siswa untuk memanfaatkan koleksi di perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung.
1.3.2    Untuk mengetahui strategi promosi pepustakaan yang telah dilakukan di perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung dalam mengupayakan minat baca siswa.

1.4   Manfaat
1.4.1        Sebagai salah satu syarat kebulatan studi jurusan D III Ilmu perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu politik Universitas Muhammadiyah Mataram.
1.4.2        Menambah khazanah ilmu pengentahuan dan wawasan pengelola perpustakaan khususnya mengenai promosi yang ada di perpustakaan kaitannya dangan minat baca siswa
1.4.3        Sebagai referensi bagi penelitian yang akan dating, terutama penelitian bidang perpustakaan
1.4.4        Sebagai perbandingan atas teori yang diproleh dibangku kuliah dengan knyataan di lapangan dan memberikan pengalaman praktis dalam melatih untuk memasuki dunia belajar
1.5   Teknik Pengumpulan Data
Dalam penyelesaian laporan ini, penulis menggunakan beberapa metode untuk mengumpulkan data, antara lain :
1.5.1        Metode Observasi
Metode menurut Margono ada dua macam yaitu :
1.5.1.1       Observasi Partisipan : “peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang di gunakan sebagai sumber data penelitian”
1.5.1.2       Observasi Nonpartisipan : “peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen” (Prof. Dr. Sugiyono ; 2012,145)
Observasi merupakan pemustan perhatian terhadap suatu wilayah yang dijadikan sasaran penelitian. Dalam penulisan Laporan Akhir ini penulis menggunakan metode observasi partisipan dimana penulis secara langsung melakukan pengamatan terhadap aktivitas pengolahan perpustakaan dan pengunjung perpustakaan terhadap faktor penujang lainnya seperti lokasi dan tata ruang perpusatakaan, sarana dan perasaran pendukung, koleksi, jumlah pengelola dan pengunjung perpustakaan pada perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung.
1.5.2        Metode Interview (Wawancara)
Menurut mardilis, pengertian wawancara adalah “Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan kepada peneliti” (Mardalis;2003, 46)
Wawancara atau interview merpuakan bentuk komunikasi langsung yang dilakukan antara komunikator dengan komunikasi untuk memperoleh informasi tentang masalah yang ditelit.
Dalam penulisan laporan akhir ini penulis melakukan wawancara langsung dengan pembina perpustakaan dan petugas perpustakaan secara tidak bersamaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Selain itu penulis juga melakukan wawancara dengan salah seorang siswa atau pengunjung perpustakaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.       
1.5.3        Metode  Dokumentasi
Menurut Burhan Bungin, pengertian bahan dokumen itu berbeda secara gradual dengan literatur, dimana merupakan bahan-bahan yang diterbitkan ”(Burhan Bungin;2008 .122 )
Metode dokumen merupakan teknik penggalian data dengan menyelidiki data-data yang terdapat dalam dokumen, seperti buku peraturan dan catatan lainnya.
Dalam penulis laporan akhir ini penulis juga menggunakan metode dokumen dimana penulis mempelajari masalah yang diteliti melalui studi perpustakaan, seperti laporan triwulan, data statstik harian dan sebagainya yang dianggap perlu.
















BAB II
LANDASAN TEORI
2.1  Pepustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada dalam suatu sekolah yang kedudukan dan tanggung jawabnya kepada kepala sekolah yang melayani kegiatan belajar mengajar di sekolah yang bersangkutan. Perpustakaan sekolah ialah perpustakaan yang ada dilingkungan sekolah, baik sekolah dasar, maupun sekolah lanjutan baik sekolah umum atau sekolah kejuruan (Rusina, 2004)
 Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada disekolah sebagai sarana pendidikan untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan prasekolah, pendidikan dasar dan pendidikan menengah (Meilina Bustari, 2000: 6).
Pendapat di muka dapat disimpulkan bahwa  perpustakaan sekolah merupakan Suatu unit kerja untuk menyimpan, mengumpulkan dan memelihara koleksi bahan pustaka agar koleksi bahan pustaka itu dapat digunakan oleh para pemakai sebagai sumber informasi disekolah.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa maksud perpustakaan sekolah adalah menyediakan tempat untuk bank ilmu pengetahuan atau informasi, tempat pengumpulan, menyimpan, memelihara bahan pustaka serta memberi pelayanan kepada para pemakai yang membutuhkan informasi.
Tentu saja jika perpustakaan sekolah berada di lingkungan sekolah penanggung jawabnya adalah kepala sekolah, sedangkan pengelolanya biasanya guru atau guru-guru dan pegawai yang ditugaskan. Pembinaan dan pengembangan perpustakaan sekolah yang meliputi koleksi sarana dan prasarana, perabot dan perlengkapan serta pembiayaan menjadi wewenang dan pertanggung jawab kepala sekolah. Sekolah dapat bekerja sama dengan komite sekolah dan pihak lain dalam pengelolaan dan pembinaan perpustakaan tersebut.
 Sedangkan pemakainya adalah para siswa dan guru. Dengan demikian tugas tugas pokok dari perpustakaan sekolah adalah menunjang proses pendidikan dengan menyediakan bahan-bahan bacaan yang sesuai dengan kurikulum sekolah dan ilmu pengetahuan tambahan yang lain, agar proses pendidikan dapat berlangung lancar dan berhasil baik (Sutarno NS, 2004: 32).
Minat baca adalah keinginan dan kemauan kuat untuk selalu membaca setiap kesempatan atau selalu mencari kesempatan untuk membaca ( Jamarah, 2005: 24 )
Minat baca bukanlah suatu yang tumbuh secara otomatasi, melainkan minat baca ditanam, ditumbuhkan serta di pupuk sejak usi dini. Dalam membangun minat baca diperlukan bantuan serta partisipasi dari seorang pustakawan untuk meningkatkan minat baca siswa dan seluruh komponen yang berada di dalam lingkungan sekolah di SMP Negeri 3 Tanjung. Minat baca yang tinggi adalah suatu keadaan yang dapat memberikan harapan besar terhadap pemakai atau siswa yang berada di SMP Negeri 3 Tanjung.

2.2  Faktor Pendukung Perpustakaan Sekolah
2.2.1   Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
Yang dimaksud SDM disini adalah para pengolahan perpustakaan dimulai dari koordinasi perpustakaan, bagian layanan yang pada istilah kepustkaan dikenal sebagai “pustakawan” sedangkan yang dimaksud dengan manajemen adalah bagaiman mengatur dan mengolah perpustakaan sehingga dapat berfungsi sebagai salah satu pengunjung kegiatan belajar mengajar baik yang berhubungan dengan manusia (Man), Keuangan (Money), Metode (Method), Mesin-mesin (Machines), pemasaran (Marketing).
Pelaksanaan manejemen sumber daya manusia pada organisasi pengurus perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung sudah diterepkan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari struktur organisasi dan tenaga-tenaga pada bidang-bidang yang sesuai dengan kebutuhan dan bidang masing-masing.
Dari segi metode, bahan-bahan atau alat-alat dan pemasaran perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung mengelami banyak kendala karena semua ini kembalai kepersoalan dan. Dan dari segi tenaga pengelola pun perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung mengalami sedikit hamabatan atau kendala.
Ada dua kelompok personal atau sumber daya manusia yang bekerja di perpustakaan, yaitu pustakawan dan nonpustakawan. Seseorang berhak menyandang profesi pustakawan apabila memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk  melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Sedangkan nonpustakawan adalah SDM yang tidak memiliki latar belakang pendidikan perpustakaan tetapi bekerja di perpustakaan (Anita Nusantari, 2012:2)
2.2.2   Gedung
Gedung atau ruangan perpustakaan merupakan sarana yang amat penting dalam penyelenggaraan perpustakaan. Pembangunan gedung perpustakaan perlu memperhatikan faktor-faktor fungsional dari kegiatan perpustakaan. Selain memerlukan gedung dan penataan ruang yang memadai, penyelenggaraan perpustakaan memerlukan sejumlah peralatan dan perlengkapan, baik untuk pelayanan kepada pengguna maupun kegiatan rutin perpustakaan untuk dapat segera dimanfaatkan
Gedung atau ruangan perpustakaan adalah bangunan yang sepenuhnya diperuntukkan bagi seluruh aktivitas sebuah perpustakaan. Disebut gedung apabila merupakan bangunan besar dan permanent, terpisah pergerakan manusia sebagai pengguna perpustakaan, daerah konsentrasi manusia, daerah konsentrasi buku/barang, dan titik-titik layanan yang diberikan oleh perpustakaan. Perpustakaan sekolah yang dilengkapi secara tepat hendaknya memiliki
Karakteristik sebagai berikut:

2.2.2.1       Rasa aman
2.2.2.2       Pencahayaan yang baik didisain untuk mengakomodasi perabotan yang kokoh, tahan lama dan fungsional, serta memenuhi peryaratan ruang, aktivitas dan pengguna perpustakaan
2.2.2.3       Didisain untuk menampung persyaratan khusus populasi sekolah dalam arti cara paling restriktif.
2.2.2.4       Didisain untuk mengakomodasi perubahan pada program sekolah, program pengajaran , serta perkembangan teknologi audio, video dan data yang muncul.
2.2.2.5       Didisain untuk memungkinkan penggunaan, pemeliharaan serta pengamanan yang sesuai menyangkut perabotan, peralatan, alat tulis kantor dan materi.
2.2.2.6       Dirancang dan dikelola untuk menyediakan akses yang cepat dan tepat waktu ke aneka ragam koleksi sumber daya yang terorganisasi.
2.2.2.7       Dirancang dan dikelola sehingga secara estetis pengguna tertarik dan kondusif dalam hiburan serta pembelajaran, dengan panduan dan tanda-tanda yang jelas dan menarik.
2.2.3   Koleksi
Koleksi merupakan unsur utama dalam penyelenggaraan kegiatan layanan di perpustakaan. Keberadaan koleksi harus dibina, dirawat, diatur secara tepat sehingga memudahkan pengguna perpustakan dalam mencari bahan pustaka. Jumlah koleksi harus selalu dikembangkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Koleksi adalah “Kumpulan buku atau non buku yang disimpan secara sistematis, karena mempunyai kegunaan agar setiap kali diperlukan dan dapat ditemukan kembali”.
Koleksi bahan pustaka menurut Wiji Suwarno (2007 : 41), yaitu “Sejumlah bahan pustaka yang telah ada di perpustakaan dan telah diolah   (diproses), sehingga siap dipinjamkan atau digunakan oleh pemakai”.
Darmono (2001: 60) “Koleksi adalah sekumpulan rekaman informasi dalam berbagai bentuk tercetak (buku, majalah, surat kabar) dan bentuk tidak tercetak (bentuk mikro, bahan audio visual, peta)”.











      Tabel I
Jumlah Koleksi Atau Bahan Pustaka
Perputakaan SMP Negeri 3 Tanjung Tahun Ajaran 2010/2014
No
Klasifikasi
Jumlah
1
000 Karya Umum
1.664
2
100 Filsafat
-
3
200 Agama
445
4
300 Ilmu-ilmu sosial
1.103
5
400 Bahasa
1.424
6
500 Ilmu-ilmu murni
1.804
7
600 Teknologi
449
8
700 Kesenian
2.764
9
800 Kesusasteraan
133
10
900 Geogarfi dan sejarah
-
Jumlah
8.786
(Sumber : Laporan tahunan perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung tahun 2010/2014)
2.2.4   Fasilitas
Fasilitas  perpustakaan adalah sarana pendukung atau perlengkapan perpustakaan sekolah yang digunakan perpustakaan agar dapat optimal dibutuhkan perabot dan perlengkapan perpustakaan antara lain :
2.2.4.1       Meja dan kursi sirkulasi yang memiliki desian khusus, biasanya disesuaikan dengan aktivitas di sirkulasi dan kebutuhan perlengkapan untuk mendukung layanan sirkulasi.
2.2.4.2       Meja dan kursi baca sangat dibutuhkan oleh perpustakaan dengan pemilihan jenis disesuaikan dari luas ruangan perpustakaan.
2.2.4.3       Meja dan kursi kerja. Tidak begitu banyak dibutuhkan oleh perpustakaan, namun demikian meja kerja ini sangat penting. Segala aktivitas perpustakaan dikendalikan dari meja kerja.
2.2.4.4       Meja atau rak atlas dan kamus yang dapat dimanfaatkan untuk menempatkan surat kabar yang dilengkapi dengan alat penjepit (stick).
2.2.4.5       Komputer dimanfaatkan untuk mengolah data perpustakaan
2.2.4.6       Lemari katalog atau disebut juga kabinet katalog yang digunakan untuk menyimpan kartu catalog
2.2.4.7       Lemari multi media yang digunakan untuk menyimpan koleksi dalam bentuk multi media seperti kaset, CD ROM, mikrofilm.
2.2.4.8       Lemari arsip digunakan untuk arsip perpustakaan yang berupa data siswa yang menjadi anggota perpustakaan, data siswa yang meminjamkoleksi perpustakaan dan data koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah.
2.2.4.9        Laci penitipan tas atau locker dapat dimanfaatkan untuk menitipkan tas, jaket dan barang yang tidak diperkenankan masuk ke dalam ruangan perpustakaan.
2.2.4.10   Kereta buku biasanya sangat dibutuhkan di perpustakaan sekolah yang besar. Kegunaanya adalah untuk mengangkut buku-buku yang dikembalikan oleh siswa dari meja sirkulasi ke rak buku.
2.2.4.11    Papan display adalah suatu papan yang dapat digunakan untuk memperlihatkan informasi buku baru.
2.3  Promosi Perpustakaan
Promosi adalah mekanisme komunikatif persuasif pemasaran dengan memanfaatkan teknik-teknik hubungan masyarakat. Promosi merupakan forum pertukaran informasi antara organisasi dan konsumen dengan tujuan utama memberi informasi tentang produk atau jasa yang disediakan oleh organisasi, sekaligus membujuk konsumen untuk bereaksi  terhadap  produk  atau  jasa  yang  ditawarkan. Reaksi konsumen terhadap  promosi  dapat muncul dalam berbagai ragam dan bentuk, mulai dari tumbuhnya kesadaran sampai pada tindakan untuk memanfaatkannya.
Promosi merupakan kegiatan penting pada suatu organisasi, apalagi untuk organisasi yang bergerak dalam bidang usaha dan jasa. Bagaimanapun produk yang berupa barang dan jasa. Penyelenggaraan perpustakaan sekolah menghasilkan produk dan jasa yang perlu disampaikan kepada masyarakat sekolah. Perpustakaan sekolah yang ditata dengan baik dan dilengkapi dengan koleksi yang mutakhir serta menyediakan berbagai aktifitas tidak ada gunanya jika tidak diketahui atau dimanfaatkan oleh sebagian besar konsumennya.
Tujuan promosi perputakaan adalah memperkenalkan koleksi serta pe;ayanan yang diberikan, agar yang memerlukan dapat memanfaatkan secara maksimal. Promosi perpustakaan perlu dilakukan karena masih banyak anggota masyarakat yang belum bisa memanfaatkan perpustakaan dengan baik kebarhasilan promosi perpustakaan ditentukan dari banyak pemakai yang mengunakan perpustakaan dengan cara promsi dengan kebutuhan pemakai ( Fauzah,2006 ;16)
Fungsi promosi perpustakaan promosi sangat berfungsi bagi perpustakaan sekolah karena dengan adanya promosi kita dapat memajukan perpustakaan dan mengenalkan kepada seluruh masyarakat. Adapun fungsi umum memberi informasi kapada siswa agar seluruh siswa dapat memanfaatkan perpustkaan dengan baik, menciptakan kesan damai didalam perpustakaan  dan sebagai alat komunikasi langsung dengan siswa tentang sumber ilmu yang ditawarakan kapada penguna perpustakaan atau yang mencari informasi dan memberi tanggapan melalui buku atau koleksi yang disajikan diperpustakaan tersebut (Fauzah,2006;17-18)
2.4  Strategi Promosi Perpustakaan
Promosi perpustakaan perlu dilakukan supaya seluruh aktivitas yang berhunbungan dengan jasa perpustakaan dapat diketahui dan dipahami oleh masyarakat/pemakai perpustakaan
2.4.1    Untuk Memperkenalkan fungsi perpustakaan kepada pemakai perpustakaan  
2.4.2    Mendorong minat baca dan mendorong masyarakat agar menggunakan koleksi perpustakaan semaksimalnya dan menambah jumlah orang yang membaca.
2.4.3    Memperkenalkan pelayanan dan jasa perpustakaan kepada masyarakat.

2.5  Macam-macam Sarana Promosi Perpustakaan  
Sarana Promosi merupakan lahan, cara atau tempat kita untuk menuangkan ide atau gagasan dalam melaksanakan suatu promosi tersebut, bisa juga sarana/media promosi yang dilakukan adalah
2.5.1   Penyebaran brosur : brosur tersebut berisi informasi tentang keberadaan perpustakaan, waktu dan hari kegiatan perpustakaan. Termasuk koleksi yang perlu diketahui oleh pemakai perpustakaan sekolah
2.5.2   Pendidikan pemakai : dalam mempromosikan atau memperkenalkan suatu perpustakaan, sangatlah penting bagai perpustkaan untuk merngadakan atau ikut dalam pameran. Karena dengan itu perpustakaan dapat dilihat dan diketahui keberadaanya sekaligus apa-apa saja yang ada diperpustakaan. Pendidikan pemakai perpustakaan memberikan suatu penjelasan kepada pengguna perpustakaan. Bagaiman cara memanfaatkan perpustakaan secara benar dan efektif. Dan perpustakaan juga harus mempunyai pustakawan yang handal dan berpendidikan dalam ilmu perpustakaan. Agar pengguna tidak segan-segan untuk bertanya dan pustakawan tidak susah untuk menjawab.
2.5.3   Pamplet : pemasangan pamplet ditempel-tempel di perpustakaan juga berguna untuk menginformasikan suatu perpustakaan untuk dapat menarik minat pemakai.
2.5.4   Penyebaran Bibliografi : informasi tentang buku-buku yang ada pada koleksi perpustakaan.

2.6 Kendala-kendala Dalam Penerapan Strategi Promosi Perpustakaan
Kendala-kendala yang dialami oleh perpustakaan sekolah dalam menjalankan suatu promosi perpustakaan, kendala dalam promosi inilah yang mempengaruhi proses kerja dalam sebuah organisasi. Kendala-kendala tersebut antara lain terdiri dari dalam maupun dari luar perpustakaan.
2.6.1   Dari dalam sekolah
2.6.1.1  Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan faktor penting semua sarana yang ada di perpustakaan yang paling diperhatikan adalah fasilitas-fasilitas yang berada di perpustakaan tersebut
2.6.1.2  Dana
Dana untuk promosi kurang. Dengan dan yang minim perpustakaan akan sulit melakukan ataupun menjalankan promosi. Perpustakaan selalu menghadapi dilemma antara berkonsentarasi pada pengembangan koleksi.
2.6.2   Sedangkan kendala dari luar yang dihadapi antara lain
2.6.2.1  Kerja sama/koordinasi perpustakaan sekolah kurang dalam hal ini membuat kerja sama antara lembaga-lembaga pendidikan maupun pengurus-pengurus perpustakaanb kabupaten/puskot.
2.6.2.2  Kepedulian pemakai perpustakaan kurang atau sangat minim untuk datang keperpustakaan.


BAB III
GANBARAN UMUM
3.1  Sejarah Perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung
Dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada bab III pasal 4 ayat 3 dinyatakan bahwa pendidikan indonesia diselengarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Salah satu lembaga yang memfasiltas belajar sepanjang hayat bagi warga indonesia adalah perpustakaan. Oleh karena itu, idealnya keberadaan suatu perpustakaan bersamaan dengan berdirinya suatu sekolah sebagai sumber belajar siswa.
Ulasan singkat mengenai sejarah perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung, perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung merupakan perpustakaan jenis perpustakaan sekolah didirikan pada tahun 2007.
Dengan rincian penjelasan sebagai berikut :
a.       Gedung perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung berdiri tahun 1997
-          Asal                                : Ruang kelas
-          Luas                               : 7 x 12 m
b.      Nama                                    : Perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung
c.       Jenis                                      : Perpustakaan sekolah
d.      NSS                                      : 20.123.01.04028/50.200410
e.       Alamat                                  : Jalan Raya Tanjung
f.       Pelayanan                               
-          Peserta didik                  : 423 orang
-          Guru                               : 31  orang      
-          Karyawan/TU               : 12   orang
SMP Negeri 3 Tanjung berdiri pada tahun 1997 di barengi dengan pembangunan gedung perpustakannya. Pada awal berdirinya, perpustakaan  SMP Negeri 3 Tanjung tidak mempunyai petugas atau pengelola khusus perpustakaan, koleksinya hanya berupa buku pelajaran atau buku paket saja
Sesudah tahun 1997 baru ada peralatan khusus untuk perpustakaan yaitu ruangan yang cukup dengan ukuran 7 x 12 m. dengan koleksi buku paket dan buku fiksi yang jumlahnya masih sangat terbatas. Keadaan ini dapat dikatakan SMP Negeri 3 Tanjung mulai ada perpustakaan, walaupun pengelolanya bukan dari pustakawan. Petugas saat itu dari guru bidang studi sekaligus koordinator pertama perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung.
Sampai saat ini perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung sudah lumayan di katakana memadai baik dari segi koleksi maupun tenaga pengelola (Pustakawan).
 Berikut ini penulis memuat tabel jumlah koleksi atau bahan pustaka pada perpustakaan pada SMP Negeri 3 Tanjung tahun ajaran






Tabel II
Jumlah koleksi atau bahan pustaka
Perpustakaan SMA Negeri 3 Tanjung tahun 2015
No
Klasifikasi
Jumlah
1
000 Karya Umum
1.664
2
100 Filsafat
-
3
200 Agama
445
4
300 Ilmu-ilmu sosial
1.103
5
400 Bahasa
1.424
6
500 Ilmu-ilmu murni
1.804
7
600 Teknologi
449
8
700 Kesenian
2.764
9
800 Kesusasteraan
133
10
900 Geogarfi dan sejarah
-
Jumlah
8.786
(Sumber : Laporan tahunan perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung tahun 2010/2014)
3.2   Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah tempat berkumpulnya sekelompok orang untuk melakukan suatu kegiatan tertentu di dalam pencapaian tujuan yang telah di sepakati bersama. Setiap perpustakaan baik yang kecil maupun yang besar, perlu diatur dan ditata dengan baik agar dapat melaksakan tata kerja perpustakaan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, dalam perpustakaan perlu adanya organisasi untuk mengetahui seluk beluk pelaksanaan dan tekhnik kepustakawaan. Fungsi organisasi itu sendiri adalah sebagai wadah kegiatan orang-orang atau para pengelola yang bekerja sama dalam segal aktivitas organisasi untuk tujuan yang telah di ciptakaan.


Struktur organisasi perpustakaan sekolah SMP Negeri  Tanjung sebagai berikut :
STRUKTUR ORGANISASI PERPUSTAKAAN
 SMP NEGERI 3 TANJUNG
KEPALA SEKOLAH
TATA USAHA
PEMBINA PERPUSTAKAAN
BAG.ADMINISTRASI
GURU BID. STUDI
BAGIAN LAYANAN
SISWA SMP NEGERI 3 TANJUNG
 
















(Sumber : Laporan tahunan perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung tahun 2010/2014)

Dari bagan struktur organisasi perpustakaan SMP Negeri  Tanjung dapat di terangkan bahwa proses kerja dari unit-unit tersebut adalah bersifat hirarkis. Dimana kebijakan umum dalam pengembangan perpustakaan berasal dari kepala sekolah. Sementara itu koordinator perpustakaan bertugas untuk mengkoordinir masing-masing bagian perpustakaan dan melakukan pengawasan, pengendalian serta penilaian terhadap semua kegiatan perpustakaan. Kemudian tata usaha mempunyai tugas menyelenggarakan, mengatur dan mengkoordinir kegiatan yang meliputi unsur perencanaan dan keuangan. Sedangkan bagian administrasi mempunyai wewenang untuk koordinator mengurus administrasi perpustakaan dan bertanggung jawab kepada guru bidang studi. Untuk bagian layan bertanggung jawab atas pelaksanaan  kegiatan pelayanan bahan pustaka kepada pengguna (Siswa siswa SMP Negeri  Tanjung). Dan yang terakhir siswa bertugas menggunakaan  buku/bahan pustaka dengan sebaik-baiknya.
Struktur ini di harapkan efektif dalam rangka pengembangan dan membina minat baca siswa. Minat baca ini akan tercipta jika unsur-unsur yang berkompeten dalam struktur pengolahan perpustakaan dapat bekerja sama dalam sebuah pola interaksi. Namun akan terjadi kegagalan mendasar apabila pola interaksi kerja sama antar unit tidak di lakukan secara profesional.
Pegawai di perpustakaan atau pustakawan di SMP Negeri  Tanjung jumlahnya hanya satu(1)., yaitu pada bagian layanan, namun dua bulan lalu telah mengudurkan diri karena susuatu dan lain hal. Sedangkan pada bagian administrasi di kerjakan oleh seorang staf TU, kemudian koordinasi perpustakaan di pegang oleh guru yang memang mengerti tentang perpustakaan.
3.3  Pembagian Tugas dan Koordinasi
Adapun pembagian tugas dan koordinasi di perputaskaan  SMP Negeri 3 Tanjung, Sebagai berkut :
3.3.1    Kepala sekolah: Mengkoordinasi penyelenggaraan  perpustakaan daerah.
3.3.2   Kepala perpustakaan: menyelenggarakan segenap tenaga dan  mengarahkan segala fasilitas kerja agar perpustakaan dapat terselenggarakan dengan sebaik-bainya.
3.3.3   Bagian administrasi: mempunyai wewenang untuk mengurus administrasi-administrasi perpustakaan dan bertanggung jawab kepada guru  bidang studi.
3.3.4   Tata usaha: mempunyai tugas menyelenggarakan, mengatura dan mengkoordinir kegiatan yang meliputi unsur perencanaan dan keuangan.
3.3.5   Guru bidang studi : bertanggung jawab atas proses pemilihan dan pengadaan bahan pustaka yang memang di butuhkan untuk menunjang proses belajar mengajara di sekolah dengan berkoordinasi denagan pustakawan.
3.3.6   Bagian layanan:  melayani peminjaman dan pembelian buku-buku memberikan bimbingan membaca kepada siswa-siswi SMP  Negeri  Tanjung, serta memberikan bantuan informasi kepada siapa saja yang memerlukan khususnya warga sekolah. Kegiatan pada bidang layanan ini adalah sebagai berikut:
3.3.6.1   Layanan sirkulasi
3.3.6.2   Layanan refrensi
3.3.6.3   Pembinaan minat baca
3.3.7   Siswa: yang menggunakan informasi dan menjaga buku atau bahan pustaka dengan sebaik-baiknya.
3.4  Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
Yang dimaksud dengan SDM disini adalah para pengelola perpustakaan mulai dari koordinasi perpustakaan, bagian layanan yang pada istilah kepustakaan  di kenal sebagai “pustakawan” sedangkan yang di maksud dengan manajenem adalah bagaimana mengatura dan mengelola perpustakaan sehingga dapat berfungsi sebagai salah satu pengunjung kegiatan belajar mengajar baik yang berhubungan dengan manusia (Man), Keuangan (Money), Metode (Method), Mesin-mesin (Machines), dan pemasaran (marketing), yang dalam istilah adalah promosi Pelaksanaan manajemen sumber daya manusia pada organisasi pengurus perpustakaan SMP  Negeri  Tanjung  sudah di terapkan  dengan baik. Hal ini dapat di lihat dari struktur organisasi dan tenaga-tenaga pada bidang-bidang yang sesuai dengan kebutuhan dan bidang masing-masing.
Dari segi metode bahan-bahan atau alat-alat, mesin dan pemasaran perpustakaan SMP 3 Negeri  Tanjung  mengalami banyak kendala karena semua ini kendali persoalan dana. Dan dari segi tenaga pengelola pun perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung mengalami sedikit hambatan atau kendala.
3.5  Kesimpulan
Proses serta penerapan sistem kepemimpinan di SMP Negeri 3 Tanjung sudah berjalan sesuai dengan aturan-aturan dan kaedah-kaedah kepemimpinan dalam perpustakaan. Pengkoordinasian penyelenggaraan  perpustakaan sekolah oleh kepala sekolah telah berjalan efektif. Kebijakan-kebijakan kepemimpinan kepala sekolah dalam peningkatan pelayanan,mutu, koleksi serta masalah pengadaan buku-buku baru dan berkualitas sudah di koordinasikan melalui kebijakan internal pengembangan mutu pendidikan sekolah. Sementara tugas dari koordinasi perpustakaan dalam menggarahkan seluruh tenagga dan segala fasilitas kerja agar perpustakaan dapat terselenggara dengan  baik sudah di lakukan secara optimal.
3.6  Keadaan Gedung dan Sarana Prasarana
3.6.1   Keadaan  gedung perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung Ruang perpustakaan  SMP Negeri 3 Tanjung berada di bagian barat dari kantor, letaknya berseblahan dengan ruang labolatorium computer dan kelas . Luas gedung perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung adalah 84 m2 ( 7 x 12 m). Selain luas ruangan, penataan ruangan juga cukup berpengaruh dimana apabila ruangan di tata dengan rapi dan bersih akan memberikan citra rasa estetika dan kenyamanan tatkala orang membaca di ruangan tersebut. Penempatan rak-rak buku harus di atur sedemikian rupa sehingga aksebilitas tetap di pertahankan. Apabila ruang baca dan koleksi berada pada ruangan yang sama maka meja dapat di tempatkan di tengah-tengah. Sedangkan meja petugas sebaiknya di letakkan tidak jauh dai pintu masuk untuk memudahkan kontrol. Dan di perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung penataan ruangannya memang sudah memenuhi syarat.
Jika di tinjau dari lingkungan bahwa gedung perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung sangat mudah di jangkau dari semua arah oleh siswa, sehingga dalam proses belajar mengajar gedung dan ruangan perpustakaan merupakan lingkungan fisik yang dapat memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kelangsungan dalam proses belajar mengajar.
Sebagai keterangan tambahan bahwa pada dinding ruangan perpustakaan di tempelkan papan struktur organisasi dan tata tertib bagi pengunjung.
3.6.2   Sarana-Prasarana
Untuk memperlancar penyelengaraan kegiatan maka perpustakaan SMP 3  Negeri Tanjung ditujang oleh fasilitas-fasilitas yan walupun memang belum memadai dari  segi peralatan atau fasilitas-fasilitasnya karen memang perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung baru memiliki gedung sendiri dan masih terbatas untuk masalah dana. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain adalah :

Tabel III
Sasaran-Parasarana diperpustakaan
SMP Negeri 3 Tanjung
No.
Sarana-parasarana
Jumlah
1
Rak buku
2
2
Lemari Buku refensi
2
3
Foto presiden dan wakil
2
4
Rak Koran
1
5
Rak Katalog
1
6
Lemari kaca
2
7
Kuris Petugas
2
8
Meja Petugas
2
9
Meja Baca Siswa
2
10
Kursi Baca
14
11
Meja Sirkulasi
1
12
Kursi Sirkulasi
1
13
Komputer
1
14
Papan struktur organisasi perpustakaan ,peminjam dan grafik
3
15
Gunting
2
16
Steples
2
17
Bingkai tata tertib pengunjung
1
18
Kaset
40
19
Lukisan asli
6
20
Jam dinding
1
21
Kipas angin
2
22
Pamplet
3
(Sumber : Laporan tahunan perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung tahun 2010/2014)






3.7  Pelayanan
Perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung menggunakan system pelayanan terbuka (open access) dimana setiap anggota atau pengunjung dapat memilih langsung pada rak buku yang dikendakinya.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada kegiatan pelayanan meliputi
3.7.1      Pembuatan kartu anggota
3.7.2      Peminjaman buku
3.7.3      Pengembalian buku
3.7.4      Penunggakan buku yang terlambat
3.7.5      Membuat dan mengisi statisik
3.7.6      Sedangkan jam buka perpustakaan
§  Senin-kamis                 : 07.00 – 13.00 Wita
§  Jum’at                          : 08.00 – 11.30 Wita
§  Sabtu                           : 07.00 – 11.30 Wita









BAB IV
ANALISIS PERMASALAHAN
Dalam analisis permasalahan ini penulis akan menjelaskan tentang beberapa persoalan yang dihadapai oleh perpustakaan sekolah SMP Negeri 3 Tanjung, kemudian akan dianalisis mengenai penyebab timbulnya permasalahan-permasalahan tersebut atas.
Dari beberapa tinjauan literatur penulis mengutip teori ini kita akan menjadi acuan ilmu tentang teori-teori ini kita akan menelah hubungan antara terori dengan kasus-kasus atau persoalan perpustakaan yang terjadi di SMP Negeri 3 Tanjung.
Sehingga dari kajian teoritis tersebut diharapakan penulis mampu menelusuri kesalahan-kesalahan yang terjadi dan memberikan argumentasi ilmiah untuk mencari solusi dari akar permasalahan perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung. Mangapa dan bagaimana seharusnya masalah itu ditanggulangai.
Dari rumusan masalah Laporan Akhir ini yaitu Tentang apakah promsosi perpustakaan sudah dapat dilakukan dalam mendorong siswa untuk menfaatkan koleksi di perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung dan bagaimana strategi promosi perpustakaan di SMP Negeri 3 Tanjung dan Bagaiman langkah dalam menentukan media promosi di SMP Negeri 3 Tanjung maka dari rumusan masalah tersebut pernulis perlu menganalisis dari segi jumlah koleksi atau bahan pustaka, jumlah koleksi atau bahan pustaka yang dipakai atau dibaca di setiap persatu bulan oleh siswa/siswi.

4.1  Jumlah Koleksi atau Bahan Pustaka
Tujuan utama pengadaan dan pemeliaharan bahan pustaka pada perputakaan SMP Negeri 3 Tanjung adalah untuk mennjuang proses belajara mengajar pada umumnya dan Untuk menumbukan kegemaran membaca pada siswa-siswi di SMP Negeri 3 Tanjung pada khususnya. Perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung Menyediakan koleksi atau bahan pustaka yang terdiri dari buku fiksi dan non fiksi, yang berasal dari sumbangan dinas dan selain itu ada juga pembelian dengan penggunaan hasil pengumpulan uang denda, namun dari segi kualitas maupun kualitas masih belum maksimal, hal ini dapat terlihat dari jumlah koleksi perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung Tajun Pelajaran 2010/2014, yang berjumlah 680 judul dan 8.786 eksamplar. Berikut rincian jumlah koleksi atau bahan pustaka diperpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung menurut kepala perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung                   (Pak Sahdi. Spd)









Tabel VI
                     Jumlah koleksi atau bahan pustaka
Perpustakaan SMA Negeri 3 Tanjung tahun 2010/2014
No
Klasifikasi
Jumlah
1
Karya Umum
1.664
2
100 Filsafat 000
-
3
200 Agama
445
4
300 Ilmu-ilmu sosial
1.103
5
400 Bahasa
1.424
6
500 Ilmu-ilmu murni
1.804
7
600 Teknologi
449
8
700 Kesenian
2.764
9
800 Kesusasteraan
133
10
900 Geogarfi dan sejarah
-
Jumlah
8.786
(Sumber : Laporan tahunan perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung tahun 2010/2014)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa koleksi atau bahan pustaka di perputsakaan SMP Negeri 3 Tanjung masih belum memadai. Sehingga prmosi perpustakaan harus berjalan dengan aktif dalam meningkatakan eksistensi perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung. Maka koleksi yang harus ada di perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung didaminasi oleh buku paket/buku pelajaran saja sehingga pengentahuan siswa tentang ilmu pengetahuan umum masih minim. Lengkah awal yang harus dilakukan oleh perpustakaan adalah pembenahan koleksi guna keragaman dan kesesuaian koleksi dengan kebutuhan stakeholder (oknum sekolah).



4.2  Jumlah Koleksi Yang Dipakai Atau Dibaca Selama Satu Tahun
Untunk mengetahui sejauh mana peran promosi perpustakaan dalam meningkatakan eksistensi perpustakaan kepada anak didik maka dibawah ini penyusun memuat tabel tantang jumlah pengunjung dan peminjam salama satu tahun dengen rincian setiap bulan, dimana hal ini adalah merupakan cermin dari keberhasilan dari peran promosi perpustakaan dalam meningkatakan eksistensi perpustakaan pada masyarakat sekolah adalah sebagai berikut :

Tabel V
PENGUJUNGAN DAN PEMINJAM DIPERPUSTAKAAN SMP NEGERI 3 TANJUNG  TAHUN PELAJARAN 2010/2014
NO
Bulan
Peminjam
jumlh
Pengunjung
jumlh
Guru
pegawai
Siswa
Guru
pegawai
Siswa
1
Juli
7
2
206
215
7
2
345
354
2
Agustus
9
1
324
334
9
1
350
360
3
September
13
3
105
121
13
3
150
166
4
Oktober
11
1
226
238
11
1
250
262
5
November
15
4
367
386
15
4
300
319
6
Desember
8
2
213
223
8
2
250
260
7
Januari
6
2
245
253
6
4
300
308
8
Februari
15
-
134
149
15
-
270
285
9
Maret
24
2
198
224
24
3
267
293
10
April
5
-
234
239
5
-
249
254
11
Mei
7
-
200
207
30
-
278
285
12
Juni
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah
200
17
2,450
2,586
223
20
3,009
3,146
(Sumber : Laporan tahunan perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung tahun 2010/2014)

Dari tabel tersebut dapat dijelasakan bahwa jumlah pengunjung dari kalangan siswa dalam satu tahun cenderung mengalami peningkatan yaitu sebanyak 3.009 sedangkan pengunjung dari kalangan guru juga cendrung mengalami peningkatan yaitu sebanyak 223 dari dari kalangan pegawai juga mengalami kecendrungan yang sama yaitu 16.
Begitu juga dengan peminjam setiap bulannya cenderung mengalami peningkatan terutama siswa yang menjadi dominasi terbesar dalam lingkup sekolah yaitu sebanyak 2.450. sedangkan pegawai dan guru juga cendung mengalami peningkatan yaitu 17 untuk pegawai dan 200 untuk guru.
Buku yang menjadi pilihan pengunjung perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung berbeda-beda. Jenis buku yang paling banyak diminati adalah buku-buku ilmu pengetahun. Dalam satu tahun jumlah dari buku 1.176 dan banyak buku lain yang di pijam oleh murid.
Dari data-data diatas penulis dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa peran promosi perpustakaan dalam meningkatakan minta baca siswa SMP Negeri 3 Tanjung telah berhasil dilakukan maka dari penyusun dapat melihat dari segi pengunjung, peminjam maupun kegunaan buku yang di baca dari siswa-siswi. Namun yang masih perlu diperhatikan disini adalah keterbatasan koleksi yang ada .
Upaya yang perlu dilakaukan diperpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung di sini adalah bagaimana pustakawan harus berperan aktif dalam melakukan promosi tentang perpustakaan kepada pemakai perpustakaan terutama siswa-siswi SMP Negeri 3 Tanjung dan pemantauan rak koleksi dan meja baca siswa agara pemakai perpustakaan merasa nyaman menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada di perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung  

4.3 Strategi Promosi Perpustakaan
     Jasa dan fasilitas yang disediakan perpustakaan harus senantiasa aktif dipromosikan sampai semua kelompok sasaran menyadari peran utama perpustakaan, yaitu sebagai mitra dalam pembelajaran dan merupakan pintu gerbang untuk membuka semua jenis sumber informasi. Tentu saja bentuk promosinya juga harus disesuaikan dengan berbagai kelompok sasaran yang berbeda-beda.
Sebaiknya perpustakaan mempunyai kebijakan tertulis menyangkut promosi ini dan merincikan berbagai sasaran serta strategi yang akan digunakan. Tentu saja, kebijakan ini harus dikerjakan bersama-sama dengan manajemen sekolahan. Dokumen kebijakan ini hendaknya memuat pemakai sebagai berikut:
4.3.1   Strategi
Strategi  harus di perhitungkan dengan baik, karena anggaran yang terbatas. Tetapi harus di tuntut dengan keberhasilan yang tinggi untuk peningkatan pengunjung/pemustaka di perpustakaan tersebut. Untuk itu kepala perpustakaan SMP Negeri 3 Tanjung harus benar-benar pintar dalam mengelolah anggaran untuk pengadaaan atau untuk promosi perpustakaan tersebut. Tetapi dana terbatas untuk promosi tidak membuat karyawan perpustakaan tersebut putus asa. Kemampuan pustakawan dalam menganalis buku untuk penambahan koleksi sangat baik, jadi dana untuk pengadaan koleksi dapat di ringkas atau di pangkas sedemikian sederhana, sehingga saldo dana untuk pengadaan koleksi di alokasikan ke dana anggaran promosi. Dan periode promosi yang di lakukan 2 kali periode, periode pertama adalah sebelum PSB (Penerimaan Siswa Baru). Ini di peruntukan agar siswa yang baru lulus dari SD untuk tertarik masuk SMP N 3 TANJUNG . Waktu yang tepat untuk merekrut siswa yang akan masuk SMP di lombok utara. Sebagai calon pengguna/pemustaka perpustakaan setelah menjadi siswa SMP N 3 Tanjung .  Dan periode kedua di lakukan pada Masa Orientasi Siswa (MOS). Disini sasaran dari promosi adalah memperkenalkan dan meningkatkan minat baca bagi siswa baru dan juga siswa lama. Selain siswa, sasaran promosi ini juga di lakukan untuk meningkatkan minat guru dan staf lainnya dalam meningkatkan minat penggunaan perpustakaan sebagai sumber belajar dan pusat research kecil.
4.3.2        Rencana tindakan agar pasti tujuan tercapai
Rencana tindakan agar pasti tujuan tercapai adalah promosi dengan menggunakan media yang murah tetapi sangat tepat sasaran dalam proses promosi. Media yang cocok untuk promosi khususnya untuk para warga sekolah adalah media promosi berupa media cetak, seperti brosur dan gantungan kunci. Media tersebut lebih cocok dengan dana anggaran yang di keluarkan. Karena anggaran yang di dapat dari kepala sekolah kepada kepala perpustakaan berbanding terbalik dengan dana atau anggaran untuk pengadaan koleksi.
Dengan cara promosi seperti ini di pastikan tepat sasaran dan bisa mencapai targetnya, yaitu masyarakat dalam sekolah maupun di luar sekolah, dan di sini juga kerjasama di butuhkan dalam promosi. Pustakawan SMP N 3 Tanjung bekerjasama dengan tempat percetakan. Kerjasama tersebut untuk membantu perpustakaan SMP N 3 Tanjung dalam membuat leflet, sehingga biaya yang di keluarkan untuk mencetak leflet bisa di tekan sesederhana mungkin. Dan itu juga membantu pemasaran Percetakan Elbo-Studio juga dalam memasarkan produknya di kalangan masyarakat dalam sekolah (siswa, guru, dan staf Tata usaha), juga masyarakat luas.
Media yang sederhana dan murah memang kerap di ragukan dalam diri kita saat kita akan melakuakan promosi. Terlintas media elektronik dan media yang lainnya berupa televisi, radio, dan lain sebagainya adalah media yang paling bagus untuk promosi. Tetapi juga seimbang dengan biaya yang di gunakan jika kita akan menggunakan media tersebut untuk promosi.
Program yang saya buat untuk para pustakawan di SMP Negeri 3 Tanjung, merupakan media promosi yang awalnya sempat di ragukan. Tetapi hal itu bisa saya tepis, buktinya para pustakawan SMP tersebut merasa terbantu dengan media promosi tersebut.
Yang terpenting dalam promosi adalah content (isi) dari apa yang kita promosikan. Masukan semua keunggulan produk atau tempat yang akan kita promosikan. Tetapi jangan buat ke bohongan dalam content (isi) dalam media promosi tersebut. Memang media yang lebih sering di gunakan seperti iklan di televisi atau radio sangat ampuh untuk menyampaikan pesan promosi kita ke masyarakat luas.
Tetapi program saya ini adalah solusi atau rekomendasi untuk lembaga atau institusi yang akan  melakukan  kegiatan  promosi atau biaya yang sedikit untuk tetap bisa melakukan promosi. Kerjasama dengan sponsor menurut saya juga merupakan jalan yang terbaik untuk meringankan beban biaya saat promosi. Karena kerjasama dan kemitraan juga di perlukan dalam hal ini, tetapi sekali lagi saya himbau untuk memperhatikan point-point yang tertulis di kertas mou (perjanjian kerjasama). Agar tidak ada yang merasa di rugikan dari kedua belah pihak saat melakukan kerjasama.
















BAB V
PENUTUP
5.1  KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya bahwa pustakawan telah melakukan berbagai kegiatan dalam melayani pengguna.
5.1.1 Kesadaran pentingnya perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar untuk siswa dan komponen sekolah, termasuk guru mereka juga memanfaatkan perpustakaan untuk kepentingan belajar mengajar, misalnya dengan cara mengerjakan tugas sebuah mata pelajaran di perpustakaan yang mengaharuskan siswa memperoleh sumber dari buku, dan kepala sekolah melakukan kerjasama antara sekolah lain, setiap ada kegiatan atau perlombaan karya ilmiah pihak pustakawan akan memberikan sumbangsih kepada siswa yang mengikuti perlombaan.
5.1.2 Peran pustakawan yang dilakukan di dalam perpustakaan untuk meningkatkan minat baca dan kebiasaan siswa untuk membaca adalah dengan melakukan berbagai usaha dan kegiatan, yaitu: memberikan pengarahan kepada para siswa mengenai betapa penting dan banyaknya manfaat yang diperoleh lewat membaca, melakukan kegiatan beajar di perpustakaan, melaksanakan wajib pinjam bahan pustaka. Disetiap awal tahun sekolah mengadakan acara open house, dimana didalamnya para orang tua siswa diperkenalkan tentang perpustakaan sekolah. Sementar untuk para siswa sendiri mengenal perpustakaan dilakukan lewat bimbingan pustakawan yang dilakukan pada masa orientasi siswa.
5.1.3 Melihat pada banyaknya dan seriusnya peran promosi perpustakaan yang dilakukan di perpustakaan, melakukan kerjasama dengan guru dan kepala sekolah dapat disimpulkan bahwa perpustakaan SMPN 3 Tanjung yang sudah menjalankan peran promosi perpustakaan dengan baik. Peran promosi perpustakaan tidak hanya pengenalan dan penyediaan koleksi saja tetapi juga dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan eksistensi perpustakaan SMPN 3 Tanjung baik itu kegiatan yang sudah terintegrasi dengan kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan yang ada pada waktu tertentu
5.2 SARAN
Dengan Memperhatikan hasil penelitian ini, penulis ingin mengajukan saran kepada perpustakaan yang telah diteliti oleh penulis sebagai berikut:
5.2.1        Pustakawan diharapkan lebih proaktif dalam melaksanakan tugasnya untuk melayani para user guna meningkatkan kegemaran siswa untuk membaca.
5.2.2        Pustakawan perlu memperhatikan kebersihan dan kerapian koleksi-koleksi buku yang tersedia, sehingga kenyamanan dapat dirasakan oleh user.
5.2.3        Untuk mempertahankan wajib pinjam bagi siswa yang dilihat dari penelitian ada sekitar 18,57% responden masih belum memaksimalkan kesempatan mereka untuk meminjam buku walaupun jumlah tidak besar namun ini bisa terus menjadi hambatan untuk mengeksistensikan perpustakaan SMPN 3 Tanjung.
5.2.4        Kerjasama antara kepala sekolah, guru, pustakawan dan perpustakaan daerah dan lembaga-lembaga pendidikan yang ada di daerah












DAFTAR PUSTAKA
 Bungin, M. Burhan. 2008. Penelitian kualitafi. Jakarata
Edwin. 2010. Peran Media Promosi Perpustakaan.Mataram.
Fauzah, Zazah. 2006 strategi promosi perpustakaan
Jamarah, 2005 minat baca. 1 januari 2012. 02 : 27
Magdalena. 2010. Peran Perpustakaan Sekolah. Jakarta. (diakses pada tanggal 22 April 2015).
Muhaammad Jevi Rian Airpasha.2010. Media Promosi. Semarang. (diakses pada tanggal April 2015 )
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung
Yahdi yasir, 2013. Peran Etika Komunikasi Pustatakawan. Mataram

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar